Organisasi Industri dan Kiat Pengelolaanya
Dunia industri ialah suatu organisasi yang bekerja sangat kompleks dan memiliki banyak sumber input. Sumber produksi (input) dapat dikasifikasikan menjadi dua, antara lain.
- Sumber produksi pasif (hardware dan sofware), meliputi material, mesin dan fasilitas produksi.
- Sumber produksi aktif, yaitu manusia (brainware).
Faktor produksi pasif, manajemen dapat mengidentifikasi masalah secara nyata melalui analisis perhitungan dan logika yang rasional. Jika ada bentuk ketidakpastian telah dianalisis dengan informasi maka berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan melalui eksperimen maupun standar dengan perilaku atau sifat material sebagai objek studi. Analisis kuantitatif dilakukan untuk proses pengambilan keputusan yang akan dibuat. Pengembangan manajemen kuantatif diterapkan pada model - model matematika, seperti Operation Research (OR) digunakan untuk mengelola objek - objek material fisik tersebut.
Pengelolaan sumber daya manusia memerlukan teknik dan tata cara penangan yang berbeda. Masalah yang dihadapi cenderung bersifat tidak pasti dan sulit didefenisikan jika dibandingkan dengan masalah berkaitan dengan material. Manajer harus bekerja dalam situasi mengambang karena berhadapan dengan perilaku manusia yang sangat sulit ditebak keinginannya, mudah berubah, sulit dikendalikan, sulit diramal, tidak pasti dan sebagainya. Kondisi ini memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap eksistensi dan operasionalisasi organisasi yang dikelolanya.
Manajemen sering mengahadapi perbedaan wawasan dalam mengelola material / mesin dan manusia yang dapat diskematis sebagai berikut.
1. Sumber produksi pasif
- Masalah yang dihadapi terdefenisi / terformulasi secara jelas dan nyata.
- Objek yang dihadapi berupa benda fisik (material sub - system).
- Masalah bersifat eksak / pasti (complete certaintty).
- Asumsi yang diambil cenderung berlaku semalanya .
- Keputusan berdasarkan data konkrit dan perhitungan secara analitis serta kuantitaif.
- Masalah sulit didefenisi / diformulasikan secara jelas dan nyata.
- Objek yang dihadapi ialah manusia dengan perilaku - perilakunya (human sub - system).
- Masalah bersifat tidak pasti, sulit ditebak dan berubah - ubah.
- Asumsi terputus - putus dan tidak tentu.
- Keputusan berdasarkan kepekaan, intuisi, pertimbangan rasa, seni dan kiat menghadapi manusia.
Perilaku dari objek (material, mesin dan fasilitas produksi) harus dikelola serta dikuasai dengan benar, agar mampu bertindak dan mengambil keputusan dengan tepat. Teori tentang organisasi dan manajemen dikembangkan dari pandangan klasik, perilaku, pendekatan sistem maupun manajemen science (operation research) dapat memudahkan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dalam memecahkan masalah organisasi.
Untuk upaya peningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja, sebelumya orang bertupu pada peningkatan teknologi perangkat keras atau alat produksi pasif (mati). Maka pengembangan teori manajemen dan organisasi dirintis oleh tokoh - tokoh klasik yang telah mengawali era baru yakni meningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja dengan melalui alat - alat produksi aktif / hidup yakni sumber daya manusia.
Untuk upaya peningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja, sebelumya orang bertupu pada peningkatan teknologi perangkat keras atau alat produksi pasif (mati). Maka pengembangan teori manajemen dan organisasi dirintis oleh tokoh - tokoh klasik yang telah mengawali era baru yakni meningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja dengan melalui alat - alat produksi aktif / hidup yakni sumber daya manusia.
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D