Pengkodean : Pengertian dan Macam - Macam
Pengkodean merupakan teknik yang penting dalam proses transmisi data yang bertujuan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat. Dalam konteks ini, perhatian terhadap fasilitas komunikasi dan media yang digunakan sangatlah penting. Pengkodean juga bertujuan untuk menjadikan setiap karakter informasi digital dalam bentuk yang dapat ditransmisikan. Adapun tujuan dari pengkodean antara lain adalah menjaga laju data, mendeteksi kesalahan, menghindari komponen DC, dan mengatur urutan bit agar sinyal tidak berada pada level 0 dalam waktu yang lama. Selain itu, terdapat berbagai macam teknik pengkodean yang digunakan, seperti SBCDIC, kode Baudot, Unicode, BCD, EBCDIC, dan ASCII, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaannya sendiri. Misalnya, Unicode mendukung multi-lingual atau multibahasa, sementara ASCII adalah standar untuk transmisi data antara hardware dan software. Dengan pemahaman yang baik tentang berbagai teknik pengkodean, proses transmisi data dapat berjalan lebih efisien dan andal.
Pengertian Pengkodean
pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan kepada proses yang terlibat transmisi data. Dan dalam proses tersebut perlu untuk diperhatikan segala fasilitas komunikasi dan media yang tersedia. Pengkodean juga merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menjadikan setiap karakter pada sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk untuk bisa ditransmisikan.
Pengkodean juga memiliki tujuan, berikut adalah yang merupakan tujuan dari pengkodean.
- Tidak mengurangi laju data.
- Kemampuan dalam mendeteksi kesalahan.
- Tidak adanya komponen DC.
- Tidak adanya urutan bit yang bisa menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam kurun waktu yang lama.
Macam-Macam Pengkodean
1. SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Intercharge Code)
SBCDIC adalah coding 6 bit untuk 64 karakter. Posisi bit pada SBCDIC dibagi menjadi 2 zona, yaitu pada dua bit pertama (bit A dan bit B) dan disebut juga dengan alpha bit position, dan 4 bit selanjutnya (bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut juga dengan numeric bit position.
2. Kode Baudot
kode BOUDOT sendiri terdiri dari 5 bit yang biasa dipergunakan pada terminal teletype dan juga teleprinter. Dikarenakan kode ini terdiri atas 5 bit, dengan begitu hanya terdiri dari 25 ataupun 32 kombinasi dengan huruf dan gambar yang tidak sama. Apabila kode ini dikirimkan dengan memakai transmisi serial tak sinkron, maka untuk pulsa stop bit-nya pada umumnya memiliki lebar sebesar 1,5 bit. Dan hal ini juga tentu berbeda dengan kode ASCII yang pada umumnya memakai 1 atau 2 bit pada pulsa stop bit-nya.
3. Unicode
Unicode adalah cara dalam pengaturan kode biner untuk text dan juga bentuk tulisan lainnya. Pada metode ini di harapkan untuk bisa menjadi jembatan antara karakter yang tidak sama dengan karakter lainnya. Contohnya tulisan arab, aksara bali, cina, dan juga lain sebagainya. Unicode juga sudah mendukung seluruh sistem penulisan yang ada di dunia.
Unicode juga merupakan karakter set yang didukung dengan kemampuan multi-lingual atau multibahasa, yang di mana saat ini hampir seluruh OS mendukungnya. Istilah unicode juga sering disebut dengan double buye character. Suatu set karakter ASCII yang memakai dua bytes pada tiap karakter. Dan juga mampu mengolah sebanyak 65.536 karakter yang membuatnya mampu mengolah kata dari beragam bahasa di dunia.
4. BCD (Binary Code Decimal)
BCD adalah suatu sistem pengkodean yang metode-nya serupa dengan bilangan biner biasa, hanya saja pada saat proses konversi, masing-masing simbol dari bilangan desimal tersebut di konversi kan satu per satu tidak secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa.
Hal ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan konversi dari desimal ke biner dan juga keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner saja.
5. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal Interchange Code)
EBCDIC adalah pengkodean yang memakai 8 bit guna untuk menyajikan data yang ada. Dengan adanya 8-bit ini, membuat jumlah data yang disajikan menjadi lebih besar, yaitu sebanyak 2^8 atau sebanyak 256 kombinasi. Terdapat 4 karakter pada sebelah kiri atau biasa juga disebut dengan zone-bits, dan 4 karakter sisanya disebut dengan numeric bits. Kode jenis ini biasanya banyak digunakan pada komputer dan peralatan IBM lainnya.
6. ASCII (American Standard Code For Internation Interchange)
ASCII adalah suatu skema pengkodean yang memakai 7 atau 8 bit, yang memberikan lambang dengan total 256 jenis karakter. Pada karakter tersebut, sudah termasuk di dalamnya angka, lambang-lambang khusus, kontrol perintah, huruf, dan kode lainnya. ASCII diperkenalkan pada tahun 1968, yang di mana merupakan standar untuk transmisi data antara hardware dan software.
Karakter pada kode ASCII di bagi menjadi beberapa grup, yaitu angka, huruf besar, huruf kecil, tanda baca, dan control character. Dan pada ASCII terdapat 128 karakter standar yang masing-masing nya di presentasi kan oleh tujuh digit bilangan biner mulai dari 0000000 dan juga 1111111.
Penutup
Dengan demikian, pemahaman tentang pengkodean dan berbagai macam tekniknya menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan transmisi data. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, penting bagi kita untuk mengenal dan memahami berbagai metode pengkodean yang tersedia. Dari SBCDIC hingga ASCII, setiap teknik pengkodean memiliki perannya masing-masing dalam memastikan integritas dan keamanan data yang ditransmisikan. Dengan terus berkembangnya teknologi, kemungkinan terdapat inovasi baru dalam bidang pengkodean yang akan terus memperbaiki proses komunikasi kita di masa depan. Oleh karena itu, mari kita terus memperdalam pengetahuan kita tentang pengkodean dan mengikuti perkembangannya demi mewujudkan sistem komunikasi yang lebih efisien dan handal.